Namunkeasaman yang disebabkan oleh H2CO3 ini dianggap normal karena jenis asam ini bermanfaat membantu melarutkan mineral tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Menyebabkan korosi dan merusak bangunan. Hujan asam dapat mempercepat proses korosi. Proses korosi (perkaratan) dapat terjadi pada beberapa material dari logam
* ilustrasi - mendirikan bangunan Lingkungan kita memiliki berbagai macam zat yang berpotensi menyebabkan kanker pada manusia, atau yang disebut bersifat karsinogen. Salah satu sumber karsinogen penyebab kanker ialah bahan-bahan yang menjadi material bangunan. Apa saja bahan-bahan itu dan kanker apa yang dapat disebabkan oleh material bangunan itu? Dalam artikel ini kami akan mengulas sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen pada manusia. Supaya tidak memberikan informasi yang keliru, kami mengambil sumber dari situs-situs web yang bisa dipercaya. Silakan lihat pada bagian “sumber referensi” di paling bawah. Asbestos Serat-serat asbestos asbes kuat, tahan panas, tahan kimia, dan berguna dalam menyediakan isolasi panas. Oleh sebab itu, kegunaan asbes yang paling umum termasuk untuk ubin lantai dan langit-langit, plester, insulasi, perekat, papan dinding, bahan atap, bahan tahan api, dan produk semen. Asbes dikenal sebagai karsinogen, dan menghirup serat-serat asbes diketahui dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit paru-paru seperti asbestosis, kanker mesothelioma, atau kanker paru-paru. Ketiga penyakit ini berkembang secara perlahan dan gejala-gejalanya mungkin baru akan muncul 10 – 40 setelah paparan awal asbes. Asbes yang utuh, tidak rusak, dan secara keseluruhan dalam kondisi baik tidak selalu menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Kerusakan lah yang membuat asbes melepaskan serat-serat halusnya ke udara. Karena itu diperlukan tenaga profesional untuk mengangkat atau memperbaiki material-material yang mengandung asbes yang rusak atau akan dirusak selama proyek renovasi bangunan. Chromated Copper Arsenic Chromated copper arsenate CCA adalah pestisida / pengawet yang digunakan untuk mencegah pembusukan pada kayu yang dirancang untuk penggunaan luar ruangan. CCA mengandung arsenik, kromium, dan tembaga serta telah digunakan untuk keperluan perumahan sejak tahun 1940-an. Kayu yang diberikan CCA dapat ditemukan hampir di kayu luar ruangan manapun, seperti kayu untuk permainan, dek atau geladak perahu, dan meja piknik. Kayu dengan CCA dapat berbahaya bagi kesehatan manusia karena bahan arsenik di dalamnya bersifat karsinogen, artinya material bangunan ini dapat menjadi penyebab kanker. Paparan arsenik dapat menyebabkan kanker paru-paru, kandung kemih, kulit, ginjal, prostat, dan kanker di saluran hidung. Paparan arsenik juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, pusing, dan mati rasa. Arsenik dapat larut ke permukaan kayu yang diberikan CCA, sehingga mudah untuk masuk ke dalam badan melalui tangan dan kulit telanjang yang menyentuh permukaan kayu itu. Terutama pada anak-anak, mereka bisa menelan arsenik jika menyentuh permukaan kayu yang mengandungnya dengan tangan kemudian memasukkan tangannya ke mulut. Arsenik juga dapat larut ke tanah di sekitar lokasi kayu yang diberikan CCA. Formaldehida Formaldehida juga disebut metanal atau formalin. Formaldehida digunakan secara luas untuk memproduksi material bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Ini juga merupakan produk sampingan dari pembakaran dan proses alami lainnya. Karena itu zat ini bisa ada dalam konsentrasi besar baik di dalam maupun di luar ruangan. Di rumah-rumah, sumber formaldehida yang paling signifikan adalah produk kayu tekan yang dibuat dengan menggunakan perekat yang mengandung resin urea-formaldehyde UF. Produk kayu tekan yang dibuat untuk penggunaan dalam ruangan, termasuk papan partikel, panel kayu lapis keras, dan papan serat kepadatan menengah, mengandung rasio resin-ke-kayu yang lebih tinggi dan umumnya diakui sebagai produk kayu tekan dengan emisi formaldehida tertinggi. Formaldehida juga digunakan untuk menambah kualitas tekanan permanen pada pakaian dan gorden, sebagai komponen perekat, serta sebagai pengawet pada beberapa produk cat dan pelapis. Formaldehida, gas yang tidak berwarna dan berbau menyengat, dikenal sebagai zat yang mengiritasi pernapasan dan bersifat karsinogen. Zat ini dapat menyebabkan mata berair, sensasi terbakar di mata dan tenggorokan, mual, serta kesulitan bernapas pada beberapa orang yang terpapar pada kadar tinggi di atas 0,1 bagian per juta. Kanker yang dapat disebabkan oleh bahan material bangunan formaldehida yakni kanker faring serta kanker pada rongga hidung dan sinus. Perfluorinated Compound Perfluorinated compound PFC adalah sekelompok bahan kimia yang mengandung fluor dengan sifat unik untuk membuat bahan tahan noda dan lengket. PFC digunakan dalam beragam produk konsumen dan kemasan makanan, seperti kantung popcorn microwave, kotak pizza, serta produk pembersih dan perawatan pribadi seperti sampo, benang gigi, dan pembersih gigi tiruan. Walaupun bahan kimia ini telah digunakan sejak 1950-an dalam banyak sekali produk yang tak terhitung jumlahnya, namun mereka hanya sedikit diuji oleh pemerintah. Ada banyak bentuk PFC, tetapi dua yang paling terkenal adalah PFOA dan PFOS. PFOA atau perfluorooctanoic acid, digunakan untuk membuat produk Teflon. PFOA secara umum beracun. Itu tidak rusak selama di lingkungan dan dalam keadaan setengah-hidup half-life dalam tubuh selama lebih dari empat tahun. PFOA kemungkinan merupakan karsinogen bagi manusia. Bahan ini dapat menyebabkan tumor hati, pankreas, testis, dan kelenjar susu pada uji hewan laboratorium. PFOS atau perfluorooctane sulfonate, produk pemecahan bahan kimia, digunakan pada karpet, furnitur, dan pakaian. PFOS dapat menyebabkan kanker hati dan tiroid pada tikus percobaan. Jangka waktu PFOS dalam keadaan setengah-hidup half-life diperkirakan lebih dari 8 tahun. Phthalate Phthalate, yang disebut “plasticizer”, adalah sekelompok bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik seperti polivinil klorida PVC lebih fleksibel atau elastis. Bahan material bangunan merupakan penggunaan akhir terbesar untuk PVC. Penggunaan utama PVC fleksibel pada bangunan termasuk untuk alas karpet, lantai elastis, penutup dinding, permukaan langit-langit akustik, tekstil pelapis, membran atap, membran anti air, dan isolasi kabel listrik. Phthalate hampir ada di mana-mana dalam masyarakat modern, dan juga dapat ditemukan dalam mainan, kemasan makanan, selang, jas hujan, tirai mandi, lantai vinil, perekat, deterjen, semprotan rambut, dan sampo. Jenis phthalate tertentu diketahui atau diduga sebagai pengganggu endokrin, yang berarti mereka berdampak dan mengubah sistem hormon manusia. Phthalate juga diduga sebagai racun reproduksi yang kuat, terutama pada laki-laki. Satu jenis phthalate, diethylhexyl phthalate DEHP, diklasifikasikan oleh lembaga International Agency for Research on Cancer IARC sebagai kemungkinan penyebab kanker atau “kemungkinan karsinogen”. Program National Toxicology Program NTP mengatakan bahwa DEHP “cukup diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia.” Jenis phthalate lain, diisononyl phthalate DINP telah dikaitkan dengan kanker pada tikus percobaan. Lembaga The California Office of Environmental Health Hazard Assessment memasukkan DINP dalam daftar bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker. Namun lembaga IARC dan NTP belum mengklasifikasikan DINP sebagai karsinogen. Short-Chain Chlorinated Paraffin Penggunaan utama short-chain chlorinated paraffin SCCP yaitu sebagai pelumas dan cairan pendingin dalam operasi pemotongan logam serta pembentukan logam; sehingga mereka dapat hadir dalam siklus hidup produk bangunan logam. Penggunaan kedua yang paling signifikan adalah sebagai plasticizer sekunder dalam PVC di banyak aplikasi yang sama dengan plasticizer phthalate yang tercantum di atas. Pada tingkat yang lebih rendah, bahan ini juga digunakan dalam plastik lain, termasuk resin acrylonitrile-butadiene-styrene ABS, resin poliester tak jenuh, polietilena, polipropilen, dan busa uretan untuk karet, cat, perekat, kuali, dan sealant, baik sebagai plasticizer atau sebagai bahan tahan api. Meskipun belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia, bahan material bangunan SCCP diklasifikasikan sebagai racun bagi organisme akuatik, dan dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen bagi tikus. Kesimpulan tentang Material Bangunan Penyebab Kanker Sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker karsinogen yang disebutkan di artikel ini yaitu asbestos, chromated copper arsenate CCA, formaldehida, perfluorinated compound PFC, phthalate, dan short-chain chlorinated paraffin SCCP. Kanker yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan material bangunan itu antara lain kanker mesothelioma, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, kanker kulit, kanker ginjal, kanker prostat, kanker di saluran hidung, kanker faring, kanker pada rongga hidung dan sinus, tumor hati, tumor pankreas, dan tumor kelenjar susu. Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang bahan-bahan material bangunan yang dapat menyebabkan kanker atau bersifat karsinogen. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan menangani bahan-bahan bangunan agar aman bagi kesehatan jangka panjang. deherba
Bahanyang mengandung asbes paling banyak ditemukan pada produk konstruksi dan bangunan. Meskipun banyak digunakan dan mudah ditemukan, ternyata asbes berdampak buruk terhadap kesehatan bahkan dapat memeicu terjadinya kanker. Ratusan ribu orang menderita penyakit karena disebabkan oleh bahan yang mengandung asbes disekitarnya. Ada banyak hal yang dapat memicu kanker usia, riwayat keluarga, virus & bakteri, kebiasaan hidup, dan kontak dengan zat-zat berbahaya. Kita bisa menghindari kontak dengan beberapa zat-zat penyebab kanker itu, tapi ada juga yang sulit dihindari khususnya jika mereka ada di udara, air, makanan, atau sesuatu yang kita gunakan sehari-hari. Apa sajakah zat-zat pemicu kanker tersebut? Para peneliti terus menyelidiki kontak dengan zat apa sajakah yang dapat memicu perkembangan kanker. Di bawah ini adalah daftar zat-zat yang paling mungkin memiliki sifat karsinogenik terhadap kesehatan manusia berdasarkan 14th Report on Carcinogens oleh lembaga National Taxicology Program. Karsinogenik artinya memiliki sifat menyebabkan penyakit kanker. Sedangkan karsinogen adalah zat yang dapat menimbulkan kanker dalam jaringan hidup. Zat-Zat yang Dapat Menjadi Penyebab Kanker Aflatoksin Arsenik Asam aristolokik Asap tembakau dari orang lain asap tembakau lingkungan Asbestos Benzena Benzidina Berilium 1,3-Butadiena Emisi dalam ruangan dari pembakaran batu bara untuk keperluan rumah tangga Emisi dari proses pembakaran kokas coke-oven Erionit Etilena oksida Formaldehida Jelaga Kabut asam anorganik kuat yang mengandung asam sulfat Kadmium Minyak mineral yang tidak diolah dan yang hanya sedikit diolah Radon Senyawa kromium heksavalen Senyawa nikel Serbuk kayu Silika kristal dalam ukuran yang bisa terhirup Tar batu bara Torium Trikloroetilena Vinil klorida Zat Penyebab Kanker di Tempat Kerja Kontak dengan zat-zat kimia sehari-hari biasanya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Akan tetapi kontak dengan zat-zat kimia di tempat kerja sering kali berakibat lebih serius. Kontak dengan zat-zat kimia di tempat kerja dapat terjadi pada jumlah lebih tinggi dan dalam waktu yang lama. Itulah sebabnya beberapa pekerjaan mengharuskan karyawannya memakai pakaian serta peralatan pelindung dan/atau masker khusus. Zat-Zat Kimia di Tempat Kerja yang Bisa Memicu Kanker Zat Penyebab Kanker Paru-Paru Arsenik, asbestos, kadmium, emisi dari proses pembakaran kokas, senyawa kromium, zat-zat hasil gasifikasi batu bara, zat-zat hasil pemurnian nikel, zat-zat pengecoran, radon, jelaga, tar residu tembakau, minyak-minyak, silika Zat Pemicu Kanker Kandung Kemih zat-zat hasil produksi aluminium, zat-zat untuk industri karet, zat-zat untuk industri kulit, 4-aminobifenil, benzidina Zat Penyebab Kanker Rongga Hidung & Sinus Formaldehida, zat-zat hasil pembuatan isopropil alkohol, gas mustard, zat-zat hasil pemurnia nikel, serbuk dari bahan kulit, serbuk kayu Zat Pemicu Kanker Laring Asbestos, isopropil akholol, gas mustard Zat Penyebab Kanker Faring Formaldehida, gas mustard Zat Pemicu Kanker Mesotelioma Asbestos Zat Penyebab Kanker Limfatik & Hematopoietik Benzena, etilena oksida, herbisida, zat-zat hasil sistem radiasi X Zat Pemicu Kanker Kulit Arsenik, tar batu bara, minyak-minyak mineral, sinar matahari Zat Penyebab Kanker Sarkoma Jaringan Lunak Klorofenol, klorofenoksil, herbisida Zat Pemicu Kanker Hati Arsenik, vinil klorida Zat Penyebab Kanker Bibir Sinar matahari Bagaimana Zat-Zat Dapat Memicu Penyakit Kanker? Kontak dengan zat-zat berbahaya di luar ruangan, di dalam rumah, dan di tempat kerja dapat meningkatkan kemungkinan kita untuk menderita kanker. Kontak tersebut bisa dengan menyentuh, memakan, meminum, atau menghirup zat-zat berbahaya, entah secara sadar maupun tidak sadar. Zat-zat kimia tertentu, benzena, berilium, asbestos, vinil klorida, dan arsenik, telah diketahui sebagai penyebab kanker pada manusia. Risiko seseorang untuk terkena kanker tergantung pada seberapa banyak, berapa lama, seberapa sering, dan kapan ia berkontak dengan zat-zat kimia tersebut. Seseorang yang terkena zat-zat kimia itu sewaktu masih di dalam rahim mungkin akan mengalami akibat lebih serius daripada orang dewasa. Selain itu, gen-gen yang kita warisi dari orang tua juga ikut berperan pada apakah kita akan mengembangkan kanker. Beberapa zat kimia diketahui dapat menjadi pemicu kanker pada bintanang, tetapi belum terbukti pada manusia. Namun zat-zat kimia ini tetap dianggap cukup berbahaya dan kadang disebut “kemungkinan” karsinogen pada manusia. Contohnya adalah kloroform, DDT, formaldehida, dan bifenil poliklorinasi. Jadi bagaimana zat-zat kimia dapat menjadi pemicu kanker? Kemungkinan kita untuk mengembangkan kanker akibat kontak dengan zat-zat kimia bergantung pada Jenis zat kimia yang berkontak dengan kita, Berapa banyak zat kimia itu berkontak dengan kita, Berapa lama kontak itu berlangsung, Berapa sering kita melakukan kontak itu, Kapan kita terkena zat kimia itu, Bagaimana cara kita berkontak dengan zat kimia itu, dan Kondisi kesehatan kita secara keseluruhan. Bagaimana Pengaruh Zat Kimia terhadap Tubuh Kita? Tubuh kita punya sistem pertahanan terhadap segala jenis paparan yang berbahaya, termasuk paparan yang dapat menyebabkan kanker. Ketika sesuatu memasuki tubuh, biasanya itu akan melalui proses metabolisme yang memudahkan untuk menyingkirkannya. Bergantung pada bagaimana zat itu diproses atau dimetabolisme di dalam tubuh, ada tiga jenis karsinogen Zat kimia yang dapat menyebabkan kanker karsinogen langsung, Zat kimia yang tidak secara langsung menyebabkan kanker, kecuali jika mereka berubah saat dimetabolisme sehingga bisa menyebabkan kanker pro-karsinogen, dan Zat kimia yang tidak menyebabkan kanker dengan sendirinya, tetapi bisa bekerja bersama zat kimia lain untuk menyebabkan kanker ko-karsinogen. Kerusakan pada sel-sel DNA bisa memicu terbentuknya kanker. Akan tetapi, sel-sel sering kali bisa memperbaiki kerusakan DNA tersebut. Jika kerusakannya sangat parah, maka sel-sel akan mati. Kerusakan DNA yang tidak diperbaiki dapat memicu terjadinya perubahan, atau mutasi, pada gen-gen. Dan mutasi pada gen-gen tertentu bisa menyebabkan kanker. Selain itu, mutasi juga dapat diwariskan dari orang tua kita. Karena penyakit kanker memiliki periode laten tersembunyi atau tidak kelihatan yang panjang, maka sulit untuk mengetahui kontak dengan zat apa yang sebenarnya memicu kanker itu. Oleh sebab itu sampai saat ini masih sangat sedikit yang diketahui tentang penyebab-penyebab spesifik dari penyakit kanker. Yang Bisa Kita Lakukan untuk Melindungi Diri Memang kita belum bisa sepenuhnya memahami bagaimana zat-zat kimi dapat menjadi penyebab kanker pada orang-orang tertentu. Namun kita tetap bisa mengupayakan langkah-langkah untuk mengurangi risiko kita untuk terkena zat-zat berbahaya, atau untuk mendeteksi kanker sejak dini saat masih mudah diobati. Lindungi diri kita dari sinar matahari, khususnya jika kulit kita mudah terbakar. Pakai losion tabir surya dan kenakan pakaian yang melindungi kulit. Jaga berat badan tetap sehat dan tetaplah aktif secara fisik. Jangan gunakan produk tembakau contohnya rokok dan cerutu dan hindari asap rokok orang lain. Pergi ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Waspadai zat-zat kimia di dalam produk yang kita beli untuk keperluan rumah tangga. Jika perlu gunakan masker, sarung tangan, atau pakaian pelindung lain saat menggunakan produk tersebut. Baca label kemasan pada produk tersebut dan ikuti petunjuk pemakaiannya secara saksama. Simpan baik-baik produk rumah tangga yang mengandung zat-zat kimia agar tidak tumpah atau bocor, serta jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan. Hanya gunakan produk yang mengandung zat-zat kimia di ruangan yang pertukaran udaranya baik, atau gunakan di luar ruangan. Waspadai zat-zat kimia yang ada di tempat kerja kita. Kenakan peralatan pelindung jika diminta. Pilihan dan kebiasaan hidup kita sedikit-banyak akan menentukan apakah kita akan terkena kanker atau tidak. Upayakanlah tips-tips di atas untuk meminimalkan risiko kita. Dan pelajari juga bagaimana gejala-gejala awal dari kemunculan kanker di dalam tubuh, sehingga kita bisa cepat bertindak begitu menyadari keberadaannya. Kesimpulan tentang Zat Penyebab Kanker Lingkungan kita dapat turut memicu berkembangnya penyakit kanker di dalam tubuh. Beberapa faktor lingkungan tersebut antara lain polusi, asap tembakau, paparan terhadap zat-zat kimia di tempat kerja, dan paparan radiasi di rumah atau di tempat kerja. Risiko untuk mengembangkan kanker dapat dikurangi dengan cara mengubah kebiasaan hidup kita. Contohnya dengan menghindari kontak dengan zat-zat kimia pemicu kanker, seperti dengan tidak merokok, menghindari asap rokok orang lain, dan berhati-hati saat menggunakan produk rumah tangga yang mengandung zat-zat kimia. Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang zat-zat penyebab kanker. Semoga informasi ini dapat menambah kepedulian kita terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga. Temukan juga ulasan-ulasan menarik seputar penyakit kanker hanya di Sumber Sumber Referensi Agency for Toxic Substances and Disease Registry. Chemicals, Cancer, and You. URL Accessed 2019-12-02 National Cancer Institute. Cancer-Causing Substances in the Environment. Updated 2018-12-28. URL Accessed 2019-12-02 About the author Artikel dibuat oleh tim penulisan kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Kontak penulis... Mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review
Potonganmaterial yang keras seperti kerikil ini dapat terbentuk di kantong empedu. Jika batu empedu terbentuk, itu akan dapat menyumbat saluran empedu yang tersumbat. Jika saluran empedu tersumbat oleh batu empedu, bilirubin yang dibuat oleh hati akan menumpuk dalam darah Anda. Itu kemudian yang menjadi penyebab mata kuning. 3. Kebiasaan Minum
Kanker paru-paru merupakan kondisi medis serius yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti merokok dan kebiasaan buruk. Tapi, tak banyak yang menyadari bahwa faktor lingkungan
JenisDan Penyebab Kegagalan Struktur Bangunan. Seperti yang kita ketahui konsekuensi dari kegagalan struktur bangunan selain rusaknya bangunan tetapi juga dapat menyebabkan kecelakaan yang timbulnya korban jiwa, cedera dan lainya yang disebabkan oleh jatuhnya material . Kegagalan bangunan dapat berupa bagian dari bangunan yang retak, misalnya
. 137 309 94 119 62 317 303 394

kanker dapat disebabkan oleh material bangunan